DETAIL INFORMASI
Geobuild, Aplikasi Khusus Informasi Kebencanaan Ciptaan Mahasiswa UPNVY :: dipost pada 27 Agustus 2019
smile

DENPASAR – Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menciptakan aplikasi khusus informasi kebencanaan bernama Geobuild. Melalui aplikasi ini masyarakat bisa memperoleh informasi seputar bencana yang terjadi di daerah-daerah di Indonesia.

 

“Saat ini masih tahap pengembangan. Rencananya kami ingin agar aplikasi ini dapat diunduh melalui playstore dan appstore.” Kata Syaiful Adala, salah satu inovator Geobuild, Selasa (27/8).

 

Mahasiswa Prodi Informatika UPNVY angkatan tahun 2016 tersebut menjelaskan aplikasi yang ia buat bersama kedua rekannya Nur Ezha Vidawati (Teknik Industri), dan Nugroho Anjar Pratama (Teknik Geologi) merupakan aplikasi proyeksi konstruksi bangunan dengan parameter kebencanaan geologi.

 

Ide awal perancangan aplikasi ini berawal dari keprihatinan banyaknya bencana yang melanda Indonesia di penghujung tahun 2018.

 

“Banyak sekali korban jiwa dan kerusakan bangunan dari dampak bencana tersebut. Sehingga kami memunculkan ide untuk meminimalisir dampak tersebut dengan dengan menyajikan informasi tingkat kebencanaan di suatu daerah.” Jelas Syaiful.

 

Selama empat bulan Syaiful dan tim merancang Geobuild dibawah bimbingan dosen Informatika Simon Pulung Nugroho, M.Sd.

 

“Proses pembuatan Geobuild dilakukan mulai perancangan alat, coding dan pemetaan, pembuatan alat, integrasi hingga uji coba dan perbaikan.” Ujarnya.

 

Mahasiswa semester tujuh tersebut menjelaskan data kebencanaan Geobuild sepenuhnya diambil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sehingga ia dan tim dapat menyajikan rekayasa konstruksi bangunan untuk mengantisipasi potensi bencana di daerah.

 

“Untuk pembuatan peta kawasan bencana kami menentukan data dengan parameter curah hujan, jenis tanah, elevasi, penggunaan lahan, dll. Kami mengambil data dari BMKG, PVMBG dan website tanahairku. Namun saat ini masih data yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.” Katanya.

 

Tidak hanya peta bencana, aplikasi ini juga dapat menampilakn konstruksi dalam bentuk hologram.

 

“Harapannya dengan aplikasi ini masyarakat dapat mengetahui bangunan seperti apa yang cocok disuatu daerah sehingga dapat menentukan design konstruksinta.” Katanya.

 

Pengembangan Geobuild ke depan, kata Syaiful yaitu menambah informasi kerawanan bencana di daerah lain dan memuat tambahan informasi kerawanan bencana seperti tanah longsor, dll.

 

Aplikasi kebencanaan Geobuild ini dipamerakan di Stand UPNVY pada gelaran Ritech Expo 2019 yang berlangsung pada tanggal 25-28 Agustus 2019 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Bali.

 

Ritech Expo 2019 merupakan gelaran tahunan yang merupakan ajang penampilan hasil riset dan inovasi karya anak bangsa. Selama gelaran Ritech Expo masyarakat dapat mengikuti semua gelaran secara gratis dan akan disuguhi produk-produk inovasi menarik dari perguruan tinggi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemristekdikti, Unit Utama Kemenristekdikti, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian atau Lembaga Negara (K/L), Balitbang Daerah, BUMN, Industri, Pusat Unggulan Iptek (PUI) komunitas dan sosiasi, serta mitra luar negeri.

 

Selain itu pada gelaran Ritech Expo tahun ini juga diselenggarakan seminar, demo produk inovasi, demo sains, temu bisnis, teater terbuka yang menyuguhkan live musik serta pemutaran film dan lomba-lomba dengan hadiah menarik. (wwj/humas)