» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN - Memiliki 58 karya ilmiah nasional dan internasional serta segudang prestasi mengantarkan Arhananta meraih peringkat satu penghargaan Karya Cendekia pada wisuda yang diselenggarakan UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Sabtu (12/10).
Mahasiswa Teknik Geologi yang kini menyandang gelar Sarjana Teknik tersebut tercatat pernah menjadi Juara 1 GAIA Analysis Project tahun 2018 dan tahun 2019, Juara 2 Place Paper Competition Geodefest 2018, Peraih gelar Favorite Poster Annual Science Week PERHIMAGI tahun 2019, Juara 1 Place Plant Of Development OGIP 2019, dan sejumlah kejuaraan lainnya.
Di sela kesibukannya menjadi mahasiswa ia menjalani aktivitas sebagai asisten lab Geologi Struktur, menjadi kepala divisi Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi, aktif di berbagai seminar dan kepanitiaan.
Atas prestasinya tersebut ia mendapatkan total nilai 2284. Bersama 14 wisudawan lainnya dari berbagai jurusan Arhananta maju diatas panggung menerima penghargaan dari Rektor UPNVY.
Arhananta juga lulus dengan nilai cumlaude IPK 3,57 dan lama studi 4 tahun 1 bulan.
“Ini kebanggaan yang dapat saya persembahkan untuk orang tua yang telah mendukung saya selama ini.” Katanya disela wisuda.
Kala menerima penghargaan ia didampingi oleh kedua orang tua. Uniknya sang ayah, Sukirno mengenakan topi badut berwarna – warni.
Topi badut yang dikenakan oleh sang ayah bukan tanpa alasan. Arhananta menjelaskan jika pekerjaan sang ayah adalah sebagai penghibur anak-anak. Ayahnya berprofesi sebagai badut.
“Ayah saya itu seniman, jadi badut, bermain musik bahkan dalang. Beliau serba bisa bahkan bisa bangun rumah.” Tutur laki-laki kelahiran Bojonegoro, 16 Juni 1997.
Sebagai seorang seniman, sang ayah kata Arhananta mendidiknya dengan cara yang demokratis. Sang ayah menyerahkan semua keputusan di tangan anaknya.
“Ayah saya tidak pernah berkata tidak, beliau selalu membolehkan apa saja yang saya mau.” Kata anak tunggal pasangan Sukirno dan Faizatul Laily.
Meskipun menjadi anak seniman, jiwa seni kata Arhananta tak mengalir di tubuhnya. Ia mengaku tidak menguasai alat musik maupun bakat seni.
“Hobby saya justru traveling, kulineran dan videografi, tidak ada seni-seninya.” Kekehnya.
Usai lulus kuliah ia berencana untuk langsung bekerja. Ia mengaku saat ini sudah diterima di salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang pertambangan.
“Keinginan untuk melanjutkan S2 masih ada. Saya ingin membuat banyak papper di bidang geologi dan mengembangkan hoby videografii.” Pungkas Arhananta yang memiliki akun youtube vigeologi. (wwj/humas)