DETAIL INFORMASI
Puji Lestari Terpilih Lagi, APJIKI Genjot Kualitas Jurnal Terakreditasi :: dipost pada 28 Februari 2020
smile

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Jurnal terakreditasi kini menjadi target utama Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi (BRIN) sebagai tolak ukur kemajuan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Namun pad 2019, baru 2.270  jurnal ilmiah yang telah terakreditasi dari sekitar 8.000 jurnal yang ada. Artinya, baru ada 25% jurnal yang terakreditasi di 2019. Jumlah ini masih jauh dari target Kementerian Riset dan Teknologi/ BRIN yang menargetkan 7.000 jurnal terakreditasi pada 2021.

Target dari kementerian ini juga menjadi perhatian para ilmuwan dan dosen Ilmu Komunikasi se-Indonesia. Pada 2017, hanya ada 6 jurnal Ilmu Komunikasi yang sudah terakreditasi. 

Karenanya, pada awal 2017, Lestari Nurhajati bersama Rustono Farady Marta berinisiatif untuk membentuk asosiasi penerbit jurnal Ilmu Komunikasi. Dan pada Februari 2017, lahirlah APJIKI (Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi) yang berkomitmen untuk membantu jurnal Ilmu Komunikasi di Indonesia menyiapkan penerbitan, meningkatkan kualitas jurnal dan artikel ilmiah di bidang Ilmu Komunikasi. 

Hingga kini, tercatat sudah ada 147 jurnal Ilmu Komunikasi yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan APJIKI. Selain itu sudah ada lebih dari 70 jurnal Ilmu Komunikasi yang terakreditasi.     

Dalam rangka menjaga komitmen tersebut dan terus meningkatkan kualitas jurnal Ilmu Komunikasi, APJIKI bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Amikom Yogyakarta menghelat workshop, coaching clinic dan Kongres Nasional APJIKI yang pertama. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (27-28 Februari 2020). Kegiatan diikuti oleh lebih dari 80 orang pengelola jurnal Ilmu Komunikasi se-Indonesia.

Ketua Umum APJIKI, Puji Lestari menjelaskan kongres APJIKI perdana ini menjadi momentum penting bagi keberlangsungan APJIKI. Apalagi selama tiga tahun terakhir, asosiasi tersebut terus berbenah. Puji yang juga menjadi asesor jurnal, pengelola jurnal sejak 2009 dan penerima hibah penelitian Kemristek  12 tahun berturut-turut ini berupaya keras mengembangkann APJIKI.

"Jadi, kongres ini merupakan momen yang sangat penting bagi APJIKI setelah selama 3 tahun saya dipercaya mengetuai APJIKI,” ujar, Kamis (27/02/2020).

Puji Lestari, yang juga staf pengajar di Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Yogyakarta yang periode 2020-2023 kembali terpilih sebagai ketua umum APJIKI ini mengungkapkan selama tiga tahun kedepan akan fokus pada peningkatkan kualitas jurnal. Sehingga seluruh jurnal Ilmu Komunikasi di Indonesia terakreditasi pada 2023.

Puji bersama asosiasi berupaya meningkatkan kompetensi editor, reviewer dan penulis.

"Juga meningkatkan kerja sama antar pengelola jurnal Ilmu Komunikasi, pemerintah, dan pihak-pihak yang terkait peningkatan kualitas jurnal seperti Relawan Jurnal Indonesia (RJI)," ungkapnya.

Puji Lestari menambahkan, ditargetkan 2020-2023, jurnal Ilmu Komunikasi bisa memenuhi kebutuhan publikasi skripsi, tesis dan disertasi. Selain itu memenuhi kebutuhan publikasi dari penelitian hibah Kementrian Riset dan Teknologi/BRIN. Juga meningkatkan jabatan fungsional dosen serta memenuhi syarat pemeringkatan universitas. 

"Kami juga melakikan pelatihan dan kerja sama Perguruan Tinggi/ organisasi dengan biaya terjangkau,” imbuhnya.

https://news.koranbernas.id/berita/detail/puji-lestari-terpilih-lagi-apjiki-genjot-kualitas-jurnal-terakreditasi-