SLEMAN – Baterai memainkan peran penting sebagai sumber listrik mulai dari smartphone hingga kendaraan listrik. Masyarakat pada umumnya mengenal jenis baterai lithium ion karena jenis ini yang paling banyak digunakan. 

Salah satu komponen dalam baterai ini yaitu Carbon Nano Tube (CNT) atau graphene yang dapat dibuat dari mineral grafit. 

“Grafen merupakan salah satu alotrop karbon yang akhir akhir ini menjadi focus penelitian. Bentuknya lembaran lembaran dari atom atom karbon yang tersusun menyerupai sarang lebah.” Kata Joko Soesilo, Dosen Jurusan Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPNVY pada rilis tertulisnya, Rabu (12/8).

Bentuk grafen mempunyai sifat - sifat khas, seperti kekuatan tensile grafen sekitar 130 GPA atau 100-300 kali lebih kuat dari baja. Selain itu sifat elektronik grafen dapat menyamai sifat - sifat silicon yang saat ini dimanfaatkan pada berbagai alat elektronik.

“Dua puluh tahun terakhir, perkembangan dunia elektronik sangat pesat disertai dengan kemajuan teknologi alat komunikasi yang sungguh pesat pula.” Ujar Joko.

Mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Teknologi Mineral tersebut menambahkan bersamaan dengan semakin majunya industry perangkat lunak, dibutuhkan kemampuan baterei dan kapasitor yang lebih memadai.

Untuk itu Pusat Studi Mineral dan Energi UPNVY melakukan penjajakan kerjasama dengan Yayasan Poli Sains Indonesia untuk meneliti pemanfaatan grafit dan grafen pada Kamis (6/8) lalu. Hadir dalam komunikasi tersebut Anton Riyanto dan Husni Thamrin dari Yayasan Poli Sains Indonesia, serta Dr. Adi Ilcham, Dr. Joko Soesilo IPM, dan staf dari PSME UPN Veteran Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut diserahkan 1 set (6 buku seri) Graphene Science Handbook dari Yayasan Poli Sains Indonesia pada PSME yang diterima oleh Ketuanya.

Kerjasama yang akan dibangun diharapkan bisa memberi ruang kiprah para peneliti kedua pihak di bidang grafit dan grafen dari explorasi-exploitasi-estraksi dan pemanfaatannya dalam dunia industry.