» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
Sleman- Fakultas Pertanian (FP) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) menggelar Kuliah Umum secara daring via Zoom dan live stream Youtube Faperta UPN YK. Kuliah umum yg dilaksanakan pada tanggal 13 November 2020 mengundang Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng (Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian - UGM) sebagai pembicara utama dengan dimoderatori Dr. Bambang Supriyanta, SP., MP. (Dosen Jurusan Agroteknologi FP UPNVY). Kuliah umum ini mengangkat tema "Teknologi Pertanian Cerdas di Era Industri 4.0". Tujuan diselenggarakannya kuliah umum ini agar pengetahuan maupun motivasi untuk terus meningkatkan inovasi-inovasi teknologi dalam rangka mendukung pertanian modern terpadu yang berkelanjutan.
Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng sebagai pembicara utama menjelaskan etimologi agriculture, agriculture diartikan sebagai tools/teknologinya, sementara jika agriculture diartikan sebagai budaya memiliki arti sebuah sistem. Ia menjelaskan bahwa pada era 3.0 sudah muncul teknologi dan otomatisasi pekerjaan. Lalu pada era 4.0, bukan menitikberatkan pada IoT (Internet of Things), tetapi pada konektivitas antara knowledge dengan teknologi. Demi menghadapi era industri 4.0, diperlukan kebutuhan iptek nasional terkhususnya pada sektor pertanian, di antaranya teknologi berbasis SDA terbarukan dan pangan, teknologi energi baru, terbarukan, dan material baru, serta modernisasi teknologi industri berbasis agro. Terlebih saat ini selain sedang menginjak masa revolusi industri 4.0, dunia juga tengah menghadapi pandemi Covid-19, dimana terdapat sektor yang terdampak Pandemi Covid-19, seperti sektor pariwisata dan otomotif yang menjadi potential losers, tetapi terdapat juga sektor yang menjadi potential winners, seperti sektor medis dan terkhususnya sektor pertanian. Lulusan Fakultas Pertanian harus mampu memanfaatkan peluang sektor pertanian sebagai potential winners dengan mengatasi hambatan pengembangan sektor pertanian, seperti regulasi (birokrasi) yang menghambat, permodalan, ekonomi biaya tinggi (inefisiensi), pengembangan teknologi, dan logistik dan infrastruktur.
Selanjutnya Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng berpesan,”Di era 4.0 memang terdapat IoT, Big Data, AI (Artificial Intelligence), dan robotik yang melingkari kehidupan manusia. Namun, titik utama bukan pada IoT, tetapi pada konektivitas antara knowledge dengan teknologi. Jangan sampai terbalik, malah teknologi yang men-drive knowledge kita. Karena pada era 4.0, jauh lebih esensi bagaimana mendigitalisasikan knowledge (pengetahuan yang sudah berkembang selama ini). Sebagai lulusan Fakultas Pertanian, penting untuk mengatasi hambatan yang ada di sektor pertanian dan berikan nilai tambah pada produk pertanian guna kesejahteraan petani yang selama ini baru mencapai 9% (dibandingkan dengan pedagang besar yang berada oada tingkat 21%).