» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
Sleman_ Anggita Mahyudani Rangkuti, Muhammad Al Hakim, dan Silvanus Sefrian Prakoso mahasiswa Program Studi Geologi angkatan 2017 berhasil meraih juara 1 Online Poster Competition MANACITA 2020 yang diadakan secara daring pada 24 Oktober 2020. MANACITA sendiri adalah acara tahunan yang diadakan oleh Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi Indonesia Universitas Padjajaran. Rangkaian kegiatan berupa field trip, seminar nasional, dan poster competition yang masing-masing dilaksanakan secara daring. Pada tahun ini tema yang diangkat yaitu “Aplikasi Ilmu Geologi dalam Pengembangan Smart City Concept” dan “Pengembangan Aplikasi Remote Sensing dalam Upaya Pengembangan dan Perencanaan Wilayah”.
Anggita Mahyudani Rangkuti selaku ketua tim menyatakan setelah melalui tahap seleksi abstrak dan full paper, masing-masing finalis membuat poster sekreatif mungkin yang kemudian dipresentasikan di depan juri. Tim dari UPNVYK membawakan poster yang berjudul “Geoheritage Magelang Sebagai Keberlanjutan dalam Pengembangan Smart City di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia”. Geoheritage pada lokasi tersebut di antaranya situs geologi puncak Suroloyo, Desa Giritengah, Curug Watuploso, Puthuk Setumbu, Bukit Rhema, Anak Sungai Sileng, Komplek Candi Borobudur, TNGM Jurang Jero, Air Terjun Kedung Kayang, dan Ketep Pass. Keberadaan warisan geologi memberikan ruang penilaian terhadap karakteristik dari kota cerdas, salah satunya yaitu smart environment berupa kondisi alam yang menarik, pencegahan terhadap pencemaran, pengelolaan sumber daya, dan juga upaya perlindungan lingkungan.
Ia menambahkan jumlah penduduk Kota Magelang yang semakin meningkat akan berdampak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Smart city dianggap menjadi salah satu solusi atas masalah tersebut. Komponen karakteristik smart city itu sendiri menurut Giffinger (2007) adalah ekonomi yang cerdas, mobilitas yang cerdas, masyarakat yang cerdas, lingkungan yang cerdas, kehidupan yang cerdas, dan pemerintahan yang cerdas. Di sisi lain, dalam kebijakan perencanaanya Kota Magelang tidak menyebutkan aspek lingkungan pada pernyataan visi mereka, dimana aspek ini dapat dikaji dari sisi geologi sehingga dapat meningkatkan nilai suatu kawasan sebagai smart city. “Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan aspek geologi berupa geoheritage di Kota Magelang untuk memenuhi aspek lingkungan sebagai karakteristik smart city. Humas