» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
Semagat nasiaonalisme senantiasa harus di pupuk untuk menghadapi berbagai kepentingan, seperti dalam kasus korupsi, radikalisme, politik identitas, dan lain sebagainya, dalam rangka memperkuat optimisme bangsa Indonesia. Kesadaran kebangsaan adalah suatu keniscayaan terbentuknya harmonisasi bangsa menuju kesejahteraan bersama.
Optimisme itu dapat terlihat dalam seminar yang bertemakan “Mempertahanka Nasionalisme Dari Gerakan Radikal”, Fakultas Pertanian, UPN Veteran, Yogyakarta, Minggu, (21/5/2017). Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini membuktikan secara tidak langsung akan pentingnya manyadari nilai-nilai keberagaman dalam menumbuhkan rasa cinta sekaligus rasa memiliki satu sama lain, atas nama Bangsa dan Negara Indonesia. Ketika menyaksikan beberapa bulan lalu sampai sekarang, Indonesia sedang diguncang oleh politik identitas, berupa agama, ras, dan kesukuan yang berlebihan.
Sebagaimana yang disampaikan Kombes Pol D.I Yogyakarta, Rudi Heru Susanto, yang turut serta hadir menjadi narasumber, bahwa radikalisme seringkali disembunyikan dibalik isu primordialisme sekaligus politik identitas. Hal itu adalah alat utama dalam mempengaruhi masyarakat, yang sebenarnya untuk melancarkan kepentingan kelompoknya sendiri.” Ujarnya.
Dipertegas pula oleh Masyhuri, S. Sos. yang kini menjabat wakil Sekretaris PWNU DIY. Beliau menganggap penganut paham radikalisme dalam keagamaannya, kebanyakan meyakini pandangan mereka sebagai representasi kebenaran yang sebenarnya. Sehingga paham tersebut menjadi sebab rusaknya identitas bangsa.
Terdapat 2.600 mahasiswa lebih yang sudah mengunakan jihad atas nama agama. Seperti hasil riset yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di seluruh Indonesia. Meraka menjadi korban doktrinal aliran radikalisme yang sekarang banyak mengganggu kestabilan Negara Indonesia. Selayaknya seluruh anak bangsa perlu bekerja keras dan bersatu membagun Indonesia menjadi negara maju yang di segani di dunia internasional.“ Imbuh beliau kemudian.
Bangsa yang mempunyai pondasi kuat untuk menopang guncangan yang terjadi akibat pengaruh yang di timbulkan orang–orang yang tidak bertanggung jawab, berfikiran sempit yang ingin merusak persatuan dan keharmonisan Bangsa Indonesia. Apalagi, ingin memisahkkan diri dari Indonesia. Hal itu harus segera dituntaskan, baik melalui penegakan hukum maupun oleh kesadaran dari berbagai elemen masyarakat yang sadar akan betapa pentingnya menjaga keutuhan dan keberlanjutan NKRI.” Ungkap bapak Agung Supriono, S. H. selaku kepala Kesbangpol wilayah D.I. Yogayakarta, setelah di temui redaksi di Lobi Fakultas usai acara selesai dengan diiringi oleh gegap gempita lagu Indonesia Raya dan Buruh Tani yang dipimpin oleh Baros , Mahasiswa Pertanian UPN Veteran Yogyakarta.
Zia Ulhaq Jondullah, Mahasiswa UPN yang waktu itu ikut serta dalam kegiatan kebangsaan ini, mengapresiasi sekaligus mengatakan bahwa kegiatan seperti ini harus selalu digalakkan, mengingat pentingnya menjaga identitas bangsa agar tidak diwarnai oleh kepentingan dan kekuasaan semata. Seperti mendukung adanya gerakan yang mengacu kepada kesejahteraan yang dicita-citakan bersama. Sehingga, semagat nasionalisme akan tetap terjaga dan tertanam dalam sanubari masyarakat kita. Drs.H.A. Hafidh Asrom. MM. dari anggota DPD RI-DIY, juga berharap dengan adanya seminar kebangsaan ini masyarakat terkhusus kaum muda mampu mengaplikasikan kesadaran nasionalisme dalam tindakan yang riil.
Puncak acara diakhiri dengan pembacaan ikrar NKRI dari lintas kampus yang diwakili oleh LPM kampus, presiden Mahasiswa dan organisasi ekstra kampus, yang berada di seluruh wilayah D.I. Yogyakarta.[]