» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
TEMPO.CO, Sleman - Ribuan bambu runcing dipancangkan di kawasan Monumen Yogja Kembali, Kabupaten Sleman, dalam rangka Peringatan Serangan Oemum (SO) 1 Maret 1949.
Pemancangan 1500 bambu runcing itu dilakukan tim panjat tebing Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta pada 21 hingga 28 Februari 2018. Mereka juga dibantu relawan lainnya.
Kegiatan ini berhasil mencatatkan Monumen Jogja Kembali (Monjali) di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Bupati Sleman Sri Purnomo yang bertindak sebagai pemimpin upacara Peringatan SO 1 Maret 1949 di Monunem itu berharap rekor di MURI tersebut dapat menjadikan penyemangat bagi pengelola Monumen Jogja Kembali.
"Diharapkan pelayanan di Monumen Jogja Kembali maksimal lagi, sehingga bisa jadi magnet tersendiri. Menjadi destinasi wisata yang makin banyak (pengunjung) datang ke sini," kata dia.
Ketua Panitia Peringatan SO 1 Maret 1949 Nanang Dwinarto mengatakan Monumen Jogja Kembali selain sebagai objek wisata juga mempunyai misi pendidikan. "Monumen Jogja Kembali merupakan tetenger peristiwa penting, kembalinya Pemerintahan Indonesia dari kekuasaan Belanda," kata dia.
Upacara tersebut turut dihadiri Kepala Museum, Pelajar, Mahasiswa, Asrama Papua, Santri Pondok Pesantren, Mapala Yogyakarta, dan Duta Museum. Semua peserta mengenakan janur kuning sebagai penanda dan sebagian lainnya mengenakan pakaian pejuang.