» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN – UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bersama 5 Perguruan Tinggi dari Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi 10 November Surabaya, Universitas Syah Kuala Aceh, Universitas Trisakti, dan Universitas Ahmad Dahlan menghadiri The 11th China – ASEAN Education Cooperation Week yang diselenggrakan 2018 Annual Conference of The Association of China – ASEAN Education and Training Centres (ACAETC) di Guiyang, Republik Rakyat Tiongkok pada 25 -29 Juli 2018.
ACAETC didedikasikan untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah dan perusahaan Cina dan negara-negara ASEAN, dan mempercepat kepercayaan dan kerja sama antara organisasi - organisasi pendidikan dan pelatihan di Cina serta negara-negara ASEAN, sehingga mencapai pembangunan bersama di sektor pendidikan dan pelatihan.
ACAETC didirikan untuk mengintegrasikan sumber daya pendidikan dan pelatihan di Cina dan negara-negara ASEAN. Organisasi ini bertujuan membangun platform informasi yang terbuka dan khusus untuk sistem pendidikan dan pelatihan untuk optimasi sumber daya dan saling menguntungkan.
“Disini kami berbagi gagasan dengan Perguruan Tinggi dari berbagai negara untuk melihat peluang kerjasama dalam meningkatkan kualitas lembaga melalui pendidikan dan training. Hasil dari pertemuan ini beberapa universitas siap menjadi partner untuk bermitra dengan UPNVY dalam meningkatan kerjasama dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen serta program pembelajaran jarak jauh e-learing.,” kata Prof Sari Bahagiarti, Rektor UPNVY yang hadir mewakili UPNVY bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Singgih Saptono, Senin (30/7/2018).
Lebh lanjut Sari mengatakan ACAETC membuka peluang kerjasama dan meningkatkan hubungan antara Cina dan negara-negara ASEAN di masa yang akan datang.
“Kedepan, berbagai program dan kegiatan yang diluncurkan oleh ACAETC diharapkan dapat mempromosikan pertukaran social dan budaya antara Cina dan ASEAN dan mendorong pengembangan pendidikan dan pelatihan,” ujar Sari. (wwj/humas)