» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN – Bagi mahasiswa Jurusan Teknik, selain mengikuti perkuliahan di kampus mereka juga harus mengikuti kuliah di lapangan. Tak jarang lokasi kuliah di lapangan harus melewati hutan, bukit ataupun sungai.
Hal tersebut dialami Faiz Akbar Prihutama, wisudawan dari Prodi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) saat ditemui di sela acara Wisuda Program Diploma 3, Sarjana dan Magister Periode 1 TA 2018/2019, Sabtu (13/10/2018).
“Kadang kami kelelahan tapi tugas harus segera diselesaikan. Disinilah mental kami ditempa, harus sabar dan gembira walaupun dalam kondisi demikian.” Ujar Faiz.
Selama mengikuti kuliah lapangan, dirinya tidak hanya ditempa secara akademik tapi juga mental.
“Kuliah lapangan selain mengasah insting Geologi dan menempa fisik. Kuliah lapangan geologi juga menempa mental, meningkatkan jiwa sosial, dan menyentuh spiritualitas.” jelas Faiz.
Saat di lapangan, mahasiswa juga bertemu dengan warga lokal dengan berbagai macam karakter dan budaya, sehingga geologis harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Secara tidak langsung berarti dapat mengasah kemampuan berkomunikasi yang baik.
Salah satu pengalaman kuliah lapangan yang cukup berkesan bagi Faiz yaitu saat di Pemalang. Disini ia bersama rekan-rekannya belajar tentang batuan sedimen yang berkaitan dengan stratigafi. Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang membahas tentang definisi dan pemberian kelompok - kelompok batuan, terutama batuan sedimen, serta penafsiran dalam sejarah geologi.
Di Pemalang, menurut Faiz terdapat potensi untuk dijadikan tempat studi, baik secara ilmu geologi maupun masalah kebencanaan.
“Di Pemalang banyak hal yang bisa dipelajari, kita bisa melihat struktur batuan ideal seperti di buku teori. Jadi kami mahasiswa Geologi sangat senang sekali disini, khususnya teman-teman yang memiliki minat terhadap sedimentasi.” Jelas Faiz.
Dari pengalaman kuliah praktek di lapangan, Faiz melakukan penelitian tentang evolusi sedimentasi. Hasilnya diketahui bahwa di daerah tersebut terjadi perubahan zona pengendapan secara siginifikan, yang implikasinya bisa dijadikan acuan batuan reservoir pada jenis batuan volkanik klastik.
Diakuinya, pengalaman selama kuliah lapangan menjadi salah satu faktor dirinya keberhasilannya mengatur waktu. Faiz bisa membagi waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah, aktif sebagai pengurus organisasi mahasiswa dan mengikuti berbagai perlombaaan.
Hasilnya anak pertama dari Masman Jajuli dan Ulfah Widyawati ini tercatat menjadi Juara III Geostudent Competition 2017, Juara III Paper Competition 2017 Asosiasi Panas Bumi Indonesia Seksi Mahasiswa UPNVY, Juara II OGIP 2018 National POD Competition by Saka Energy, Juara I GAIA Analysis Project SCG 2017 IST AKPRIND Yogyakarta, Juara I Mahadaya Mineral Paper and Poster Competition 2018, dan Juara I Paper Competition GEODEFEST 2018.
Faiz juga pernah menjadi asisten pendampingan agama Islam, asisten dosen, penulis diberbagai jurnal dan prosiding tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Di tengah kesibukannya allumni SMA NEGERI 4 Semarang ini juga aktif di organisasi kemahasiswaan sebagai pengurus UKM KMI UPNVY, KKMI Khoiru Ummah dan SM-IAGI UPNVY.
Atas prestasinya tersebut Faiz berhak mendapatkan peringkat pertama penghargaan Karya Cendekia. Pria berusia 23 tahun ini resmi meraih peringkat pertama penghargaan Karya Cendekia bersama 14 wisudawan lainnya dengan total nilai 1,221.
Karya Cendekia merupakan penghargaan yang diberikan UPNVY kepada para mahasiswa yang lulus dengan IPK tinggi dan memiliki keunggulan non-akademik.
Memperoleh penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi wisudawan di UPNVY. Meraih Karya Cendekia, berarti seorang mahasiswa mendapatj pengakuan sebagai yang terbaik dalam bidang akademik dan non-akademik. (wwj/humas)