» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
YOGYAKARTA, iNews.id – Angota Komisi I DPR Sukamta berharap media tidak terjebak dalam kepentingan politik menjelang Pilpres 2019. Media harus mampu mencerdaskan dan memberikan pilihan terbaik kepada masyarakat dalam menggunakan haknya.
“Media tidak boleh terjebak dalam konstelasi pilpres, harus bisa memberikan pilihan terbaik,” kata Sukamta pada literasi media bersama dengan Komisi Penyiaran Informasi di Mercure Hotel Yogyakarta, Selasa (23/10/2018).
Sukamta mengatakan, media harus bisa memberikan pemberitaan yang variatif, sebagai bagian pendidikan politik kepada pemira. Jangan malah ada kesan subyektif dan partisan. Apalagi banyak pemilik media yang juga terjun ke dunia politik. Karena itu, media sebagai lembaga penyiaran publik harus mengedepankan kepentingan untuk masyarakat.
Menurut Sukamta, Komisi I sebenarnya sudah mengajukan untuk dilakukan revisi atas Undang-Undang Penyiaran. Regulasi yang ada dibuat saat media masih menggunakan mekanisme pemberitaan analog. Namun perkembangan zaman telah mengubah segalanya.
Media telah berubah dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan internet. Sehingga berita akan lebih cepat tersiar, bahkan yang disiarkan secara langsung. “Sebenarnya kita sudah minta untuk revisi, tetapi masih di Banleg,” katanya.
Wakil Ketua KPI Pusat, Rahmat Arifin mengatakan untuk menjaga netralitas media alam pemilu dan pileg, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan KPU bersama dengan Bawaslu dan Dewan Pers. Tujuannya agar media bia memberikan pemberitaan yang seimbang dan tidak terjebak dalam kepentingan politik. Media harus memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dan independen, serta netral.
Melalui kerja sama ini, kata dia, diharapkan bisa menangani pelanggaran kampanye. KPU dan bawaslu bisa meninaklanjuti dari setiap peloanggaran sesuai regulasi yang ada yakni peraturan KPU. Begitu juga media, bisa diberikan sangksi oleh Dewan Pers dan juga KPI terkait pelanggaran yang mungkin. “Kita sudah antisipasi itu dengan semua pihak,” katanya.
Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Susilastuti mengatakan media rentan terjebak dalam politik. Entah itu karena faktor politik, sosial ataupun ekonomi. Meski begitu media harus bisa berada di tengah, dan memberikan informasi yang dibutuhkan publik. “Media ini bisa terjebak atau memang ada kepentingan,” ujarnya.
Sumber :
https://www.inews.id/daerah/yogya/komisi-i-dpr-minta-media-jangan-terjebak-kepentingan-jelang-pilpres/290905