» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
TRIBUNJOGJA.COM - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM RI memaparkan pencapaian kinerja beserta informasi lain kepada puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus Yogyakarta, Jumat (16/11/2018) di aula FTM Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran.
Kepala Bagian Hukum Dirjen Minerba, Heriyanto mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu program kerja Dirjen Minerba yang juga digelar di berbagai kampus lain di Indonesia.
"Tujuan kami adalah untuk menyampaikan program kerja, capaian kinerja, dan informasi penting lainnya bagi masyarakat khususnya stakeholder terkait," imbuh dia.
Dari pantauan Tribunjogja.com, dalam kegiatan bertajuk ESDM goes to Campus tersebut, juga diadakan pameran dari berbagai perusahaan-perusahaan tambang yang dikelola oleh Kemen ESDM RI beserta Kementerian strategis lainnya.
Seperti PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, PT Freeport, PT Inalum, dan berbagai perusahaan tambang lain.
"Pada stan perusahan itu juga kami sediakan video dan berbagai informasi seputar perusahaan terkait beserta capaiannya," tambah dia.
Dirjen Minerba ESDM, Bambang Gatot Ariyono yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, juga memaparkan sejumlah pencapaian yang dilakukan pihaknya selama rentang empat tahun ini.
Dikatakannya, sumbangsih sektor ESDM terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nasional saat ini merupakan yang terbesar dengan capaian lebih dari 50 persen.
"Untuk Minerba sendiri sampai saat ini telah menyumbang sejumlah Rp 40 triliun dan kami targetkan sampai Desember mendatang bisa mencapai angka Rp 43 triliun," ujar Bambang.
Capaian itu, disebutkan Bambang telah melampaui target dari yang ditetapkan karena sampai dengan kuartal III 2018 realisasinya telah berjumlah 111 persen.
Di samping itu, lanjut dia, pada sisi investasi pihaknya juga mengalami pertumbuhan positif meskipun kondisi ekonomi global yang tengah mengalami kesulitan.
"Investasi kita tumbuh dengan rata-rata 30 miliar USD di tengah harga komoditas yang fluktuatif," jelasnya.
Meskipun demikian, di tengah sejumlah pencapaian positif yang dicatat oleh Dirjen Minerba, Bambang mengutarakan sektor tersebut masih kurang dalam hal peningkatan nilai tambah komoditas Minerba.
"Terutama yang paling kurang adalah rekayasa dalam menciptakan mesin industri, bahasa sederhananya mesin pengolahan pemurnian. Kita masih ketergantungan dari China dan Barat," tegasnya.
Bambang melanjutkan, penciptaan mesin rekayasa dan penggunaan teknologi nasional menjadi penting sehingga akan mewujudkan kemandirian dalam bidang energi.
"Itu yang menjadi tantangan kita ke depannya" tukasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Dirjen Minerba Paparkan Capaian Kinerja, http://jogja.tribunnews.com/2018/11/21/dirjen-minerba-paparkan-capaian-kinerja?page=2.
Editor: Gaya Lufityanti