» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
JAKARTA - Wilayah Indonesia bisa dikatakan sebagai rawan bencana alam. Mulai dari tsunami, gempa bumi hingga meletus gunung berapi. Terbaru tsunami melanda wilayah pantai di Banten dan Lampung.
Ketika bencana, kerap kali masyarakat Indonesia tak siap untuk menghadapinya. Sehingga ratusan bahkan ribuan nyawa selalu hilang saat bencana melanda Ibu Pertiwi.
Mengenai hal itu, pakar Mitigasi Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno menyatakan, untuk meminimalisir adanya korban jiwa ketika bencana seperti tsunami diperlukan adanya kesiapan dari mereka yang tinggal di pesisir pantai.
“Warga perlu memastikan kembali apakah dia tinggal di-sempadan tsunami atau tidak,” ungkap Eko kepada Okezone, Rabu (26/12/2018).
“Kalau ya, maka perlu lebih menekankan prinsip kehati-hatian dengan berusaha secara mandiri membangun sistem peringatan dini untuk mengantisipasi potensi bencana tsunami (non tektonik) tersebut,” tambah dia.
Tak hanya masyarakat pesisir pantai saja, Eko memandang bila pemerintah harus turun aktif melakuka penangana. Seperti mengecek terkait alat pendeteksi dini apakah masih berfungsi sesuai dengan fungsinya.
“Mengembangkan perangkat tepat guna bagi komunitas tempatan. Secara sadar memlihara sistem yang ada dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian,” papar dia.
Sebagaimana diketahui, BNPB mencatat hingga saat ini korban tewas akibat tsunami Selat Sunda 429 orang meninggal dunia, 1.485 luka-luka dan 154 orang hilang.
(fid)
Sumber :
https://news.okezone.com/read/2018/12/26/337/1995925/bagaimana-cara-antisipasi-tsunami-agar-tak-banyak-telan-korban-jiwa