» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
TANGSEL– Keberhasilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat pabrik garam farmasi pertama di Indonesia dan menguasai proses produksi garam pro-analisa layak diteladani. Pasalnya, inovasi yang dihasilkan BPPT dapat mempersingkat masa panen garam dari 10 hari menjadi hanya 4-5 hari dengan membangun reservoir air laut bertingkat dan mekanisasi metode panen.
Belajar dari keberhasilan tersebut, UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) melakukan kunjungan kerja ke Pusat Teknologi Sumber Daya dan Industri Kimia (PTSEIK) BPPT, di Puspiptek, Serpong, Kamis (31/1).
“Kunjungan ini sekaligus sebagai kunjungan balasan pada Desember 2018 lalu PTSEIK BPPT melakukan kunjungan ke UPN.” Kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Teknik Industri (FTI).
Keberhasilan BPPT, kata Mahreni dapat menambah pemahaman para dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian garam.
Rencananya, dosen dan mahasiswa dapat melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat maupun Kerja Praktik serta Kuliah Lapangan ke BPPT.
Mahreni mengharapkan kerjasama dengan BPPT akan mendorong kolaborasi antara kampus dengan peneliti. Hasil penelitian kalangan peneliti di kampus dapat diwujudkan menjadi produk industri atau hilirisasi hasil penelitian yang bisa diterima di pasaran nasional maupun global.
“Di bidang penelitian garam kami sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yaitu Universitas
Trunojoyo Madura. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menjalin kerjasama dengan BPPT.” Kata Mahreni.
Sementara itu, Direktur PTSEIK Dr. Hens Saputra M.Eng menyambut baik kerjasama yang diinisiasi UPNVY.
Alumni Teknik Kimia UPNVY tersebut mengatakan agar rencana kerjasama dapat segera ditindaklanjuti dengan penyusunan Nota Kesepahaman maupun Perjanjian Kerja Sama. (BMW-fti)