» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN - Tahun 2019 ini merupakan kesempatan perdana UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menjadi kampus mitra Dompet Dhuafa Pendidikan dalam program Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa). Zikro Rahmansyah (@zikro_zr), mahasiswa Prodi Agribisnis UPNVY berhasil menjadi salah satu penerima beasiswa bergengsi tersebut. Ia menjadi satu-satunya mahasiswa UPNVY yang berhasil menjadi penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa).
Sebagai penerima manfaat beasiswa, Zikro berhak mendapatkan fasilitas dana pendukung aktivitas Rp 800.000/bulan, pelatihan Bahasa Inggris (IELTS/TOEFL), magang kemanusiaan di daerah 3T, executive mentoring dari tokoh nasional dan daerah, pelatihan kepemimpinan dengan tokoh-tokoh inspiratif, dukungan aktivitas dalam dan luar negeri, dan program pengembangan diri.
Bakti Nusa merupakan program pengembangan kepemimpinan yang bertekad untuk membentuk pemimpin dengan profil integritas, cendekia, transformatif, dan melayani untuk mewujudkan Indonesia Berdaya.
“Kami mendapatkan pembangunan karakter, pembinaan, penugasan, pelatihan kepemimpinan, kepenulisan, komunikasi publik, dan nilai-nilai.” Kata Zikro.
Bakti Nusa merupakan beasiswa yang memiliki tahapan unik dalam proses seleksi. Seleksi beasiswa lainnya hanya sampai tahap wawancara, kemudian diumumkan. Sedangkan Bakti Nusa harus melewati rangkaian seleksi mulai dari tahap seleksi online, verifikasi berkas, wawancara, uji publik, serta e-vote. Menariknya pada tahapan uji publik tidak hanya memperhatikan aspek kontribusi dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan namun juga dari aspek prestasi akademik atau non-akademik. Uji publik ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam kapasitas dan kapabilitas masing – masing calon penerima di depan audiens.
Pada uji publik ini, Zikro memaparkan gagasan untuk menjembatani mahasiswa Fakultas Pertanian dengan petani dengan judul “Temani Petani”. Konsep ide ini mengajak mahasiswa terjun langsung ke lahan pertanian, melihat keadaan nyata di sektor pertanian hulu-hilir dan melakukan pendampingan kepada petani.
Zikro menceritakan ide “Temani Petani” berawa ketika dirinya bersama tim melakukan pendampingan petani di Dusun Sogesanden, Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul. mereka melakukan pendampngan petani mulai proses penanaman hingga pasca panen.
“Kami ikut menjualkan hasil panen petani langsung ke konsumen. Sehingga harga jualnya tidak rendah.” Kata Zikro dalam keterangan yang tertulis di laporan.
Saat ini konsep dengan motto “Jangan biarkan petani berjuang sendiri, membersamainya adalah kebanggaan” tersebut dipublikasikan melalui sosial media yaitu instagram @agrikita.id.
“Harapannya Temani Petani menjadi wadah berkarya untuk mempersiapkan Calon Sarjana Pertanian yang berkompeten.” Katanya. (wwj/humas)