» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN - Ancaman intoleransi dan radikalisme semakin mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Bahkan generasi muda bangsa Indonesia dihadapkan pada intoleransi dan radikalisme yang sulit dicegah. Maka, generasi muda harus menjadi agen pemersatu agar intoleransi dan radikalisme menghilang dari Indonesia.
Karena itulah, Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNVY) menggelar diskusi panel bertajuk "Generasi Muda Sebagai Agen Pemersatu Menghadapi Intoleransi dan Radikalisme". Diskusi panel itu digelar di Ruang Seminar Gedung Arie Frederik Lasut, UPN Veteran Yogyakarta, Senin (28/10/2019).
Ketua Pusat Studi Pancasila UPN 'Veteran' Yogyakarta, Lestanta Budiman, mengatakan bahwa intoleransi dan radikalisme di Indonesia semakin mengancam kesatuan Indonesia.
"Sekali lagi bahwa Indonesia memiliki dasar negara yang sudah disepakati, yaitu Pancasila," ujar pria yang akrab dipanggil Lobo.
Lestanta juga mengancam kepada kelompok-kelompok yang berusaha mengacak-acak dasar negara Pancasila.
"Kalau ada yang berusaha mengubah dasar negara kita, maka kita harus ingatkan dan sadarkan kembali bahwa Pancasila sebagai dasar negara kita tidak bisa diubah," lanjut Lesmana.
Rektor UPN 'Veteran' Yogyakarta, Mohamad Irhas Efendi, mengatakan bahwa ada ancaman yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Kita sepakat bahwa ada banyak ancaman yang sekarang kita hadapi, yaitu intoleransi dan radikalisme. Kemudian ada ancaman globalisasi dan sebagainya," ujar Irhas.
Irhas mengakui bahwa pembelajaran mengenai Pancasila semakin monoton dan tidak menarik.
"Dulu kita punya cara untuk mengimplementasikan Pancasila. Tapi kemudian kita seakan kehilangan cara bagaimana metodologi yang kita tempuh untuk menguatkan nilai-nilai yang tidak hanya pemahaman, tetapi juga internalisasi dan sikap perilaku kita berbasiskan Pancasila,"
Irhas berharap agar generasi muda semakin mengenal Pancasila.
"Semoga generasi muda dapat mengimplementasikan arti dari Pancasila," ujar Irhas. (Ayu/adv)