» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul bersinergi dengan akademisi mengembangkan aplikasi Explore Dlingo. Hal ini merupakan langkah nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk mewujudkan pengembangan wisata berbasis teknologi digital.
Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan aplikasi ini dibuat untuk membantu wisatawan mencari informasi mengenai destinasi wisata di Bantul, terutama kawasan Dlingo. "Dalam aplikasi tersebut, saat ini sudah ada 18 destinasi wisata yang tersebar dikawasan Dlingo, Mangunan, Muntuk, Terong dan Jatimulyo. Semuanya dilengkapi dengan review, foto dan petunjuk jalan menuju lokasi," kata Kwintarto, Minggu (12/1/2020)
Menurut Kwintarto, saat ini seluruh objek wisata di Bantul harus sejalan dengan semangat menuju pengembangan wisata berbasis digital. Explore Dlingo menjadi komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Bantul untuk memudahkan akses pengunjung ke seluruh objek wisata di Bantul dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Kwintarto mengatakan aplikasi tersebut dikembangkan bersama akademisi dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Yogyakarta. Sementara itu, perwakilan UPN Veteran Yogyakarta, Sri Kussujaniatun menjelaskan penelitian untuk membuat aplikasi Explorer Dlingo bertujuan sebagai supporting atau pendukung strategi promosi wisata.
Sri menjelaskan aplikasi ini dibuat berdasarkan survei data kenaikan pengunjung setelah Presiden Amerika Serikat ke-44 Barrack Obama dan Presiden Jokowi mengunjungi kawasan wisata Dlingo. Menurut penjelasan Sri, setelah kunjungan dua orang penting itu terjadi lonjakan pengunjung. "Bukan hanya wisatawan domestik saja tetapi dari mancanegara. Karena itu, kami kemudian tertarik membuat aplikasi, mempermudah wisatawan, diberi nama Explorer Dlingo," kata Sri.
Aplikasi tersebut, menurut dia, merupakan tahap awal. Masih membutuhkan pengembangan. Jika masih dipercaya, kampusnya ingin melengkapi fitur aplikasi tersebut. “Nantinya, isi aplikasi bukan hanya destinasi wisata. Tetapi kuliner, kerajinan produk wisata hingga homestay," kata dosen jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Yogyakarta itu.