» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
Untuk meningkatkan pengetahuan dibidang pertolongan pertama pada cidera akibat olahraga telah diselenggarakan workshop di Loby Museum GTM hari selasa tanggal 29 September 2015 dengan nara sumber Ibu Dr. dr B.Wara Kushartanti dari UNY.
Acara tersebut dibuka oleh Ka.UPT Lab Dasar Bapak Dr. Adi Ilham, MT dan diikuti oleh para guru olah raga SLTA di Wilayah DIY. Dalam ceramahnya Dr. Wara Kushartanti menjelaskan tentang penanganan cidera akibat berolahraga. Dikatakannya bahwa olah raga menuntut adanya aktivitas fisik yang maksimal. Akibat tuntutan inilah maka tibulpotensi cidera pada olahragawan. Apabila terjadi kecelakaan dan mngakbatkan cidera penagnagn segera akan memudahkan dan tidak menyhakitkan dengan penyembuhan sempurna.
Ada bebrapa jenis cidera sebagai contoh cidera sendi, cidera musculoskeletal, cidera strain atau robekan otot, dan patah tulang. Semua cidera mnyebabkan peradangan. Radang merupakan reaksi fisiologis dari jaringan rusakbaik akibat tekanan mekanis, kimiawi, panas, dingin dan invasi bakteri.
Tujuannya memproteksi area yang cidera dan melayani proses penyembuhan. Tanda-tanda adanya peradangan adalah bagian tubuh panas, terlihat merah, bengkak, nyeri dan menurunnya fungsi(Fungsiolesa).
Pertolongan pertama pada cidera adalah dengan diagnosa sangat diutamakan, pada cidera sprain segera lakukan reposisi. Sedangkan pada cidera strain langsung terapkan RICE(Rest,Ice,Commpression dan Elevation) tujuannya untuk mengurangi peradangan dengan jalan mengurangi aliran darah ke area cidera. Dimulai sesegera mungkin setelah cidera sampai pembekakan jenuh. Segera istirahatkan bagian yang cidera. Waktu istirahat tergantung pada berat ringannya bagian tubuh yang cidera. Tetaplah melatih bagian yang tidak cidera untuk mempertahgankan daya tahan tubuh.