DETAIL INFORMASI
Syifa, Mahasiwi Termuda UPN Usia 15 Tahun :: dipost pada 14 Agustus 2017
smile

SLEMAN – Berseragam putih hitam, Syifa Fachrinda berbaur dengan sekitar 2.342 mahasiswa baru UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) mengikuti pembukaan Sidang Terbuka Senat dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, Senin (14/8/2017).

Mengenakan jilbab berwarna putih polos seakan memperlihatkan Syifa seumuran dengan rekan sesama mahasiswa baru. Ternyata gadis asli Semarang, Jawa Tengah ini masih berusia 15 tahun 4 bulan saat dinyatakan masuk sebagai mahasiswi UPNVY Fakultas Teknologi Mineral angkatan 2017. Namanya pun disebutkan dalam upacara penerimaan mahasiswa baru UPNVY sebagai mahasiswa termuda tahun akademik 2017/ 2018 di Auditorium WR Supratman. Dirinya bersama 20 mahasiswa baru dari berbagai Program Studi maju diatas panggung menjadi perwakilan penyematan jas almamater oleh Rektor UPNVY.

Syifa Fachrinda lahir di Semarang, 14 April 2002. Putri pertama dari orang tua Hari Waluyo dan Susi Marjanti diterima di Program Studi Geologi melalui jalur seleksi SBMPTN. Syifa menceritakan sejak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti kelas akselerasi atau kelas percepatan.

"SMP dan SMA semuanya kelas akselerasi. Kelas akselarisnya menyenangkan banyak fieldtrip," ujar Syifa.

Dia mengaku tidak pernah menyangka dirinya menjadi mahasiswa termuda di UPNVY. Apa yang diraihnya saat ini merupakan hasil dari kerja keras dan restu serta dukungan orangtuanya.

"Senang bisa diterima di Gelogi UPN. Geologi UPN terkenal bagus dan terkenal, saya bangga bisa menjadi mahasiswa disini, " ucapnya di sela-sela upacara pembukaan.

Meski usianya masih muda dibandingkan mahasiswa lainya, Ia yakin bisa beradaptasi. Meskipun demikian menempuh pendidikan jauh dari keluarga menjadi salah satu tantangan baginya. Apalagi dirinya harus belajar hidup mandiri di tempat kost.

“Seminggu ini masih ditemani mama, karena selama ini belum pernah jauh dari keluarga. Kostnya dekat dengan kampus,” ujarnya.

Alumni SMA Negeri 3 Semarang ini mengaku bercita – cita mennjadi dosen. Dengan menjadi pengajar ia ingin membagi ilmunya.

"Pinginnya bisa punya IPK bagus, setelah lulus melanjutkan S2 dan S3. Semoga saja bisa bisa tercapai," pungkasnya. (wwj/humas)