DETAIL INFORMASI
UPNVY Bentuk ASEAN Forum of Geoheritage di Thailand :: dipost pada 09 April 2018
smile

SLEMAN - Selama dekade terakhir, Thailand, Malaysia, dan Indonesia memiliki pertumbuhan yang cepat dan signifikan baik dari geotourisme tradisional maupun yang baru muncul. Baik wisatawan internasional maupun lokal tertarik ke sejumlah situs warisan geologis. Sebagian tempat tersebut terkenal dan populer di kalangan wisatawan di seluruh dunia dan beberapa diantaranya merupakan situs geoheritages.

 

Dalam hal ini, Departemen Sumber Daya Mineral (DMR), Thailand, Komite Koordinasi untuk Program Geosains di Timur dan Asia Tenggara (CCOP), dan The National Geopark of Thailand, bekerja sama dengan Kelompok Peninggalan Geologi Malaysia (KWGM), Departemen Mineral dan Geoscience Malaysia (JMG), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Masyarakat Geologi Thailand (GST) dan UPN "Veteran" Yogyakarta (Indonesia) menyelenggarakan "Konferensi Regional Geoheritage 2018" di Provinsi Khon Kaen , Thailand dengan tema "Geoheritages for People",  tanggal 2 April - 4, 2018, Hotel Pullman Khon Kaen Raja Orchid, khon Kaen, Thailand.

 

Hadir dalam konfrensi ini 9 dosen dan 7 mahasiswa perwakilan UPN "Veteran" Yogyakarta (UPNVY). Kajur Teknik Geologi, Dr.  Jatmika Setiawan mengatakan konservasi sejumlah geoheritages yang berharga ini merupakan aspek yang mendesak dan penting bagi semua lembaga pemerintah dan kemitraan.

 

“Lembaga – lembaga ini yang bertanggung jawab untuk memberi saran semua aspek geosains yang profesional kepada publik, untuk dapat dilestarikan mengembangkannya sebagai eksploitasi yang berkelanjutan dan tertinggi terutama di tujuan akademik, pariwisata dan sosial ekonomi,” katanya ketika ditemui di Kampus UPN (8/4/2018).

Jatmiko mengatakan daria pembicaraan  itu akhirnya mengarah untuk mencapai keanggotaan Global Geoparks Network (GGN) dari UNESCO.

Konferensi ini secara resmi merupakan forum pertama konferensi tripartit untuk negara-negara Indonesia-Malaysia-Thailand. Tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk mendiversifikasi peran ahli geologi dan dianggap perlu untuk meningkatkan peran aktif ahli geologi dalam pemanfaatan geoheritage dalam bentuk geoturisme dan pendidikan publik dalam geopark sebagai penggerak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Konferensi ini diharapkan dapat berkontribusi pada pendekatan praktis di antara berbagai kelompok yaitu referensi bagi para pemangku kepentingan, terutama pemerintah dalam mengembangkan kebijakan dalam melindungi dan melestarikan geoheritage, mempersiapkan jejak dan produk untuk geotourism. Platform untuk diskusi di antara lembaga pemerintah dan akademisi dalam mempersiapkan proposal untuk geopark baru juga disertakan.

Hasil konferensi ini dibentuk ASEAN Forum  of Geoheritage, dan terpilih sebagai perwakilan Indonesia yaitu Prof.Dr C Danisworo dan Dr. Jatmika Setiawan dari UPNVY. (wwj-humas)