» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN - Program studi (prodi) teknik informatika dan manajemen menjadi dua prodi paling diminati oleh calon mahasiswa baru yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Prodi teknik informatika dan manajemen kemungkinan besar masih akan menjadi prodi paling diincar calon mahasiswa dari jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang akan digelar 8 Mei 2018.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad menyatakan, kondisi sosial di masyarakat yang mulai terbiasa dengan penggunaan internet dan masuknya beragam inovasi teknologi cukup mempengaruhi minat calon mahasiswa baru dalam menentukan pilihan.
“Prodi-prodi yang memiliki keketatan (persaingan masuk) tinggi tersebut bagus untuk masa depan Indonesia. Pemerintah akan butuh banyak SDM yang kompeten dalam bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dan kesehatan,” ujar Intan di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa 17 April 2018.
Pada SNMPTN di UPNVY tercatat dari 13.957 peserta sebanyak 1.051 mendaftar di Prodi Teknik Informatika sebagai pilihan pertama maupun kedua. Jumlah ini membuktikan bahwa Prodi Teknik Informatika UPNVY menjadi jurusan favorit para peserta setelah Prodi Manajemen, Ilmu Komunikasi, Teknik Pertambangan, dan Teknik Perminyakan.
“Ciri khusus Jurusan Teknik Informatika di UPN “Veteran” Yogyakarta dan yang membedakan dengan Program Studi Teknik Informatika di perguruan tinggi lain adalah pada bidang Geo-informatika,” Kata Koordinator Program Studi Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Dr. Awang Hendrianto Pratomo, S.T., M.T, di Ruang Kerjanya Lantai Dasar Gedung Pattimura Kampus Tambakbayan, Kamis (19/4).
Menurut Awang sapaan akrabnya, Geo-informatika di UPNVY mempelajari pengembangan aplikasi yang mengacu pada pengembangan Sistem Informasi Geografi (GIS), sistem pengelolaan data berbasis komputer untuk mengelolah, menganalisis, pemodelan, penyajikan data spasial (keruangan) dan A-spasial(teks) yang mengacu pada lokasi geografis serta pengembangan aplikasi yang mendukung bidang kebumian.
Bidang keahlian Geo-informatiaka, lanjut Awang, juga mempelajari bidang internet of Thing (IOT) yang dapat diimplementasikan bidang informatika dalam bidang kebumian yang meliputi, Pertambangan, Perminyakan, Lingkungan, Kebencanaan, Industri, dan Pertanian.
IOT jelasnya, merupakan penerapan bidang ilmu informatika untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu, yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan perangkat keras dengan perangkat lunak agar suatu mesin dapat dikendalikan secara otomatis.
“Internet of things dalam bidang Geo-informatika mempunyai peranan untuk mengendalikan peralatan dalam bidang pertambangan dan perminyakan”, katanya Dosen kelahiran Kulon Progo 25 Juli 1977 tersebut.
Selain itu, Doktor alumnus Universiti Kebangsaan Malaysia tersebut mengatakan IOT memiliki peranan sebagai media pengumpul data untuk memantau dan mengawasi lingkungan hidup. “Bidang ilmu informatika berbasis geo-informatika, memiliki peranan untuk mengembangkan sistem peringatan dini dalam bidang kebencanaan dan lingkungan, sehingga kehidupan masyarakat menjadi aman dan terjamin”, paparnya.
Terkait dengan kurikulum, Jurusan Teknik Informatika UPNVY merancang kurikulum untuk mendukung geo-informatika. Bidang kajian geo informatika di kampus yang didirikan oleh para Veteran Pejuang Kemerdekaan RI ini, Jurusan Teknik Teknik Informatika memberikan mata kuliah pilihan wajib geo-informatika.
Para lulusan di jurusan ini diharapkan mampu mengembangkan dan TIK secara kreatif dan inovatif, mampu melakukan kolaborasi dengan dunia industri, serta mampu mengelola proyek TIK secara profesional. (BMW-fti)