» 07 Oktober 2019
» 23 Januari 2019
» 22 Januari 2019
» 22 Februari 2021
» 10 Februari 2021
» 11 Januari 2021
SLEMAN - Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) para siswa harus cerdas memilih perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang dipilih haruslah sesuai minat dan kemampuan. Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Teknik Industri, UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) Hidayatulah Himawan, S.T., M.M., M.Eng. saat menerima kunjungan siswa dan guru SMA Negeri 1 Kranggan, Rembang, Jumat (9/11) di Ruang Kuliah Gedung Pattimura, Kampus Tambakbayan.
Menurut Iwan sapaan akrabnya, setelah lulus nantinya para siswa harus pinter dalam menentukan pilihan ke perguruan tinggi dan jurusan tujuan.
Pada kesempatan ini Iwan menginformasikan jika UPNVY akan melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2019. Ada tiga jalur penerimaan yaitu melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).
Ketua Jurusan Teknik Informatika, Bambang Yuwono, S.T., M.T. menyampaikan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI), lulusan Jurusan Teknik Informatika UPNVY wajib memiliki sertifikat profesi.
Pelaksanaan sertifikasi profesi bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk yang dalam negeri atau nasional.
“Sedangkan yang internasional merupakan hasil kerja sama dengan multimatic, dan ke depan akan dijajaki kerja sama dengan Cisco.” Kata Bambang.
Memiliki sertifikasi profesi, lulusan Jurusan Teknik Informatika UPNVY dinilai setara dengan lulusan dari Jurusan Teknik Informatika perguruan tinggi lain dalam ataupun luar negeri.
Koordinator Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Kragan, M. Yusuf Hasyim, S.Pd., M.Si., Kons menyampaikan apresiasinya atas penerimaan UPNVY.
“Melalui kunjungan ini diharapkan para siswa dapat mengetahui dunia secara langsung pendidikan di perguruan tinggi”, katanya. (BMW-fti)